Search this blog


Home About Contact
2009-06-08

Agenda Juni 2009  

STIS (08/06/2009) - Akhirnya yang ditunggu-tunggu para mahasiswa STIS datang juga hari ini... Apalagi kalo bukan duit ID (Ikatan Dinas) bulan April dan Mei. Seperti biasa rapelan dua bulan. Harus cepet2 dsetor ke bank nih kalo gak bisa gawat..........
Mana bulan-bulan ini banyak acara dan jelas butuh modal.


Agenda bulan ini...

1. Jakarta Fair Kemayoran (JFK) 2009, 11 Juni- 12 Juli 2009, di Arena Pekan Raya Jakarta (PRJ) Kemayoran Jakarta Pusat (info lebih lanjut)

2. FESTIVAL KOMPUTER INDONESIA (FKI) 2009, 10–14 Juni 2009, serentak di 6 kota besar(Jakarta, Bandung, Surabaya, Makasar, Semarang, Yogyakarta), kalo yang di Jakarta pukul 10.00 - 21.00 WIB di JCC Hall A, Hall B, Cendrawasih Hall, Plenary Hall (info lebih lanjut)

3. GELAR JEPANG UI 2009, 13-14 Juni 2009, pukul 10.00 – 17.00 (sabtu) dan pukul 10.00 – 22.00 (minggu), di Pusat Studi Jepang UI (sabtu) dan Parkir dosen FIB UI (minggu) (info lebih lanjut)

4. Pesta Buku Jakarta 19th, 27 Juni s/d 5 Juli 2009, di Istora Gelora Bung Karno Senayan Jakarta. (info lebih lanjut)

5. Piknik Kelas 3KS1 dan 3KS2, 20-21 Juni 2009, di Pulau Seribu.

Yux semua, ikuuuuuutt.... ;D

Read More
2009-06-07

Kejamnya Dunia Bagi Anak - Anak  

Jumat sore kemaren q seperti biasa ngajar privat, ngopaja(naek bus kopaja- semacam bus kota kecil warna ijo di Jakarta, punya KOPerasi Angkutan JAkarta) jurusan Kampung Melayu-Mampang-Ragunan. Perjalanan biasanya cukup lama,sekitar makan waktu 45 menit, maklum, rumah adek lesnya di sebelah Trans TV pas, daerah Mampang Prapatan, Jaksel, sedangkan q kan kos di daerah deket Kampung Melayu, Jaktim. Saking bosannya q sering membawa buku bacaan, baca novel di hape, atau kadang-kadang chatting ngerum di mig33.

Sepanjang perjalanan 45 menit itu, baik berangkat maupun pulang, dari sejak pertama ngajar sampe sekarang, banyak cerita seru di kopaja, dan selalu membawa hikmah. Salah satunya begini ni, yang Jumat kemaren (5Juni09 lalu), cerita terbaru ...


Ketika kopaja yang q naiki sampe d Stasiun Tebet,naik sekelompok pengamen,terdiri dari 1 pemuda, mungkin dy kira2 umurnya setahun di atasq, dengan 2 anak kecil yang kira2 juga, keduanya masih SD, kelas 4 atau kelas 5 kayaknya. Si pemuda pegang alat musik kendang, sejenis moko ato nekara(minjem istilah sejarah smp-sma, hehehehe),sedang 1 anak kecil pegang gitar kecil, dan 1 lagi kalo gak salah pegang aqua yang diisi pasir.

Mereka nyanyinya kompak banget, lantang gak kalah kenceng ma suara kenek kopaja. Awalnya q gak begitu peduli,q lanjut aja baca buku yang di tanganq, sambil dengerin mereka nyanyi... Lagu pertama,lagu yang lumayan lagi populer nih, Wali- Cari Jodoh, enak juga didengerin, hepi siy nadanya... Q tetep konsen ke bukuku sambil sesekali nengok ke luar jendela, sampe akhirnya ketiduran (seperti biasa, hehehe).

Waktu q tersadar dari ketiduranq, langsung cek lokasi, ternyata baru nyampe daerah cafe2 di Tebet yang lumayan macet. Dan lagu Cari Jodoh-nya pun udahan, lagu yang cukup menghibur, pikirq. So, q siap2 ngrogoh recehan di tas, eh ternyata, mereka masih lanjut lagu kedua... dan di sinilah masalahnya, coba tebak lagu apa yang dinyanyiin?

Lagunya Wali juga kalo gak salah, yang judulnya Emang Dasar. Pernah denger skandal lagu itu kan? Yang dulu pernah dicekal MUI gara2 ada kata yang kasar yaitu "B*J***N". nah itu dia... Para pengamen kopaja itu nyanyinya kenceng banget. Panas rasanya kuping denger lagu itu,kata itu diucapin sering banget (liriknya emang banyak kata itu-nya sih),dan q gak biasa. Di kopaja q perhatikan ada berbagai kalangan ibu2-bapak2 gitu, tapi mereka nyanyi nyantai banget, kenceng lagi, terutama si pemuda itu tuh, yang paling hapal liriknya... hu-uuh! >.<

Duh,anak2 kecil juga pada nyanyi, gak banget deh, sebenarnya ngamen itu aja dah gak bagus buat mereka, apalagi nyanyiin lagu yang begitu, lagu-lagu dewasa. Jadi mikir, kasian ya, banyak banget pengamen cilik di Jakarta ini, harusnya gak ada pekerja di bawah umur kayak gini, harusnya mereka menikmati masa kecilnya, bermain dan belajar (jadi inget majalah Bobo, hohohoho). Di daerah kosanq termasuk daerah lumayan padat penduduk, banyaak banget anak kecil, tapi daerahnya sempit, full bangunan rumah yang berdempetan. Lagi-lagi kasian mereka, gak ada lapangan buat maen bola, sering maen di jalanan, tapi bukan jalan raya lho. Di daerah sini juga kadang-kadang ada pengamen dan pengemis anak, di masjid kampus gitu. Kalo lagi hujan, mereka juga di pinggir jalan ujan-ujanan buat jasa penyewaan payung. Beruntunglah anak-anak pedesaan, mereka meski ada yang bekerja, paling bantu2 bapaknya di sawah, sambil maen, gak kepengaruh kerasnya ibukota...prihatin rasanya :(

Meski sebenernya agak kecewa dengan lagu kedua yang mereka pilih,tapi recehanq yang udah kupegang tetep qkasih ke mereka. Q amati mereka ketika mereka turun sambil bersenda gurau, ketawa-ketawa, kelihatannya mereka menikmati profesinya... fiuhh...

Hikmah: Jadi banyak bersyukur karena dibesarkan di kota kecil yang jauh dengan kerasnya dunia (cielah...). Bagi para orang tua, jangan biarkan anak Anda bekerja, biarkan mereka menikmati masa kecilnya dengan sehat. Bagi pemerintah, disiplinkan pekerja di bawah umur, pengen deh liat Jakarta bebas gepeng dan juga pengamen... :|

Read More
2009-06-06

Sup Ayam Mommy  


Dapur Kosan (06/06/2009) - Sabtu pagi yang cerah, karena gak ada SES meeting (Statistician English Society, semacam UKM English Club di STIS), jadi pengen masak2 nih. Terpikir pertama adalah sup ayam. Resep ini bukan dari mana-mana, ini resep hasil bantu Ibu masak di rumah, duuh.. jadi kangen... >.<

Biasanya di rumah, pagi2 habis Subuh Ibu dan q masak berdua sambil curhat, cerita2, dan nggosip. Hahaha ;D Kadang ada mbak Dewi juga ikut nimbrung, tapi karna dapur rumah imut banget, biasanya kalo bertiga gak bertahan lama. Kadang Ibu yang ninggalin qt trus jalan2 pagi ma Bapak, kadang q yang memberi kesempatan kakak, yang lebih tua sekaligus lebih ahli, untuk bantuin Ibu masak, ato kadang Mbak Dewi yang nyuruh2 adeknya ini daripada tidur lagi,he...

Kalo Bapak?

Bapak biasa nyapu halaman depan, habis itu nonton berita pagi di tivi keras2, sesekali nungguin di meja makan sambil minum air putih (kebiasaan Bapak kalo pagi minum air putih hampir seliter! ckckck, Bapak memang nomor satu kalo masalah kesehatan, beliau serasa dokter keluarga di rumah) trus nengok ke dapur, ikutan dengerin curhatq. Di sinilah, banyak kata-kata bijak, nasihat, saran2, dan guyonan kombinasi (duet) keduanya menanggapi curhatq... (me versus mom and dad, miss u so much, hix). Kalo dah masaknya dah kelar, makan bareng sekeluarga di meja makan. Kecuali kalo Ibu buru2 mo ke sekolah, ada upacara. Huhuhu, kangeeeen... T.T

Lho, kok jadi curhat, hehehe. Balik ke resep sup ayam ya.
Ini resepnya...

Bahan dan Bumbu:
- 1/4 kg kol, iris
- 2 buah wortel, iris bentuk bunga
- Kapri (di pasar Bonsay Jkt jarang, jadi ngikut sayur sop Jakarta pake buncis)
- 1 buah kentang, potong dadu
- 1 batang seledri, rajang
- 1 batang daun bawang (agak aneh bahasanya, tp ngerti kan? :))
- 1 buah tomat, iris
- 4 siung bawang putih, rajang halus
- 4 siung bawang merah, rajang halus
- 1/4 sdm merica
- garam secukupnya
- 2 sdm minyak untuk menumis
- air kaldu (pake cakar ayam aja dah mantaph, tp pake royko/ kaldu blok it's OK)

Cara bikinnya
1. Tumis bawang merah dan bawang putih hingga harum
2. Masukkan wortel, kol, kentang, tomat, kapri, daun bawang, oseng sebentar.
3. Tambahkan air kaldu, pindahkan ke panci air kaldu.
4. Masukkan seledri, tambahkan garam dan merica.
5. Aduk-aduk hingga panas, angkat.
6. Hidangkan dengan taburan bawang goreng.

Untuk 5 porsi

Enak lho, ternyata hasil masakanq gak kalah sama buatan Ibu tersayang, fufufu... ^.^

Read More
2009-06-05

Bravo Magetan :]  

Magetan, ada yang gak kenal kota kecil ini? Hahaha…lucu juga, dulu rasanya hanya ada sering saya ragu-ragu memperkenalkan diri kalo saya berasal dari Magetan, saya lebih cenderung bilang saya berasal dari Jatim, soalnya sering banget orang tidak tau termasuk propinsi apakah Magetan, rata-rata mengira Magetan itu masuk propinsi Jateng. Fyuhhh... memang begini risiko kampung halaman di kota kecil.

Tapi ketika saya mulai kuliah, Magetan mulai terkenal. Bukan karena tempat wisatanya atau prestasinya, justru karena Bupati Magetan yang korupsi karena pembangunan gedung stadion olahraga dan gedung DPR, sampai-sampai beritanya masuk televisi. Huah, memalukan...

Gak nyangka lagi saya ketika bulan Mei lalu Magetan kembali menghiasi siaran-siaran layar kaca karena musibah jatuhnya pesawat Hercules di Desa Karas, Magetan. Astaga, kenapa berita-berita buruk mulu siy... >.<

Untungnya, barusan, ketika saya buka artikel berita di yahoo, saya menemukan berita yang cukup baik, setidaknya menurut saya, bahwa...

Bahwa untuk kesekian kalinya Magetan merupakan salah satu kabupaten di Jawa Timur yang berhasil merebut Adipura kategori kota kecil dari 75 kota pemenang dalam rangka hari lingkungan hidup sedunia 5 Juni ini. Yeeeyyy!!^^
Bangganya....
klik di sini untuk lebih detail beritanya

Pokoknya, apa-apa yang terjadi di kampung halamanku ini, saya gak peduli, saya tetep bangga jadi orang Magetan. Kalo bisa pengen penempatan yang gak jauh-jauh dari Magetan (baca: Jakarta). Hehehe...
I luuph Magetan :-*

Read More
2009-06-02

Sup Krim Wortel  


Dapur Kosan (02/06/2009) - Karena wortel di kulkas masih banyak, q pengen bikin sesuatu yang berbahan wortel tapi agak beda dari biasanya. Itulah yang mengilhami q bikin sup krim wortel ini. Resepnya juga "nemu" di internet. Alhamdulillah meski dengan bahan seadanya jadi juga sup krim wortelq yang pertama...


Ada yang pengen nyobain resep ini? Yummy lhoh...

Ini resep hasil modifikasiq, ada bahan yang dihilangkan, tapi tetep enak... hehehehe:

Bahan dan Bumbu:
- 400 gram wortel
- 200 cc susu cair (q pake susu kental manis)
- 1 buah bawang bombay (belah dua, rajang)
- 2 sdm minyak goreng untuk menumis
- 1 sdt garam
- 1/4 sdm merica bubuk
- 800cc air kaldu (bisa pake air+royko rasa ayam)

Cara membuat:
1. Parut wortel, ambil ampas dan airnya (seharusnya diblender, tapi berhubungan gak ada blender, diparut hasilnya sama aja kok).
2. Tumis bawang bombay hingga harum.
3. Masukkan wortel parut, susu cair, dan air kaldu.
4. Aduk-aduk, masak hingga panas. Tambahkan garam dan merica.
5. Hidangkan selagi panas.

Untuk 4 porsi.

Sup ini sebenarnya kurang tepat kalo dipake teman makan nasi (tapi pada prakteknya q pake makan nasi ;p ). Katanya sih cocoknya buat teman makan roti baguette yang dari perancis itu loh, panjang-panjang bentuknya, rasanya ulet. Di carefour/ giant biasanya ada kug... Yap, menurutq juga gitu ciy, abiz nyicip rasanya, sup ini memang lebih enak diseruput kayak wedang jahe. Soalnya hampir kayak jus wortel, tapi beda...

Oya, ada referensi lain, ditambah tepung maizena, biar lebih "creamy", tapi belum q coba, jadi belum tau bedanya.

Gimana? Tertarik?^^
Bahannya cukup sederhana, jadi silakan mencoba!

NB. Resep aslinya silakan dilihat di sini.

Read More